Apakah anda pernah memiliki sepeda yang ada lampunya? Biasanya lampu berada pada bagian depan dan belakang. Namun uniknya untuk menyalakan lampu tersebut, energi listrik yang muncul bukanlah dari aki atau sumber lain. Tetapi perubahan energi pada dinamo sepeda dipengaruhi oleh kekuatan manusia saat mengayuh pedal.
Sepeda Ontel adalah yang paling banyak menggunakan alat ini. Sebagai barang klasik hal tersebut tidaklah mengherankan. Karena pada masanya memang belum banyak ditemukan berbagai sumber energi. Dan pada masanya pula jenis sepeda ini sudah masuk dalam barang mewah.
Dalam prakteknya, nyala lampu pada sebuah sepeda sangat terpengaruh oleh tenaga manusia. Karena semakin kuat manusia dan bisa mengayuh lebih cepat, cahaya yang dihasilkan akan lebih terang. Dan begitu juga sebaliknya.
Jika dilihat dari segi sains, adanya cahaya yang muncul merupakan hasil dari kerja induksi elektromagnetik. Karena untuk membangkitkan sebuah cahaya, dinamo menggunakan magnet. Karena bentuk dinamo silinder, maka magnet pun bentuknya disesuaikan dan tidak seperti magnet bar. Hal tersebut telah diadaptasi sedemikian rupa oleh penemunya.

Dinamo menghasilkan cahaya pada lampu sepeda, sumber : pixabay.com
Perubahan Energi Pada Dinamo Sepeda
Secara sederhana energi yang berada pada dinamo sepeda merupakan perubahan dari energi gerak menjadi energi listrik. Semakin cepat gerakan dalam dinamo semakin besar pula energi listrik yang dihasilkan. Maka dinamo bisa juga disebut sebagai generator kecil.
Dalam dunia kelistrikan, ada dua jenis generator yang dikenal dunia. Generator yang menghasilkan arus bolak-balik (AC) dan yang menghasilkan arus searah (DC). Namun untuk dinamo sepeda, arus yang dihasilkan adalah bolak-balik.
Cara kerja pada dinamo adalah adanya sebuah magnet permanen yang dapat terus berputar dan kumparan yang tetap pada tempatnya ketika roda sepeda berputar. Semakin kuat roda berputar maka semakin cepat pula magnet berputar. Namun untuk daya listrik yang bisa dihasilkan dari prinsip kerja ini biasanya antara 6-12 volt.
Dengan energi yang hanya sebatas itu, maka tidak heran jika hanya mampu menyalakan lampu pada sepeda. Namun saat digunakan pada malam hari, seberapa pun terang nyala lampu akan tetap membantu.
Dinamo Lampu Sepeda Kapan Muncul?
Dunia harus berterima kasih kepada seorang ilmuwan asal Negara Inggris. Pasalnya ilmuwan yang bernama Michael Faraday itu telah melakukan banyak hipotesis hingga menghasilkan dinamo pada sepeda yang dikenal hingga masa kini.

Energi listrik dari dinamo cukup untuk menerangi saat malam hari, sumber : idntimes.com
Dalam hipotesisnya dirinya meyakini bahwa medan magnet seharusnya mampu menghasilkan arus listrik. Apalagi pada setiap kali percobaannya, dirinya menemukan adanya galvanometer yang menyimpang setiap magnet di dalam kumparan bergerak.
Dari pengamatan yang dilakukannya, penyimpangan galvanometer menunjukkan bahwa pada setiap ujung kumparan memiliki arus listrik. Peristiwa inilah yang pada masa modern saat ini disebut sebagai induksi elektromagnetik. Dan prinsip inilah yang kemudian diadaptasi untuk dinamo pada sepeda.
Dengan demikian walaupun tidak menggunakan aki dan yang lainnya, lampu pada sepeda bisa menyala. Selain digunakan untuk hal tersebut, saat ini induksi elektromagnetik telah banyak dikembangkan yang salah satu produknya adalah kompor induksi.
Bagian-Bagian Pada Dinamo Sepeda
Untuk menghasilkan energi listrik tentu ada beragam komponen yang tersusun di dalam sebuah dinamo. Dan berikut adalah beberapa komponen yang berada di dalamnya :
1. Magnet
Sebagaimana keyakinan penemunya, tentu komponen utama yang berada dalam sebuah dinamo adalah magnet. Sebagaimana magnet pada umumnya, disini kutub utara dan kutub selatan magnet tetap dibutuhkan. Dan bentuknya pun disesuaikan dengan tempat dan prinsip kerja.
Agar tetap menempel kuat saat terjadi putaran, maka disini dibuatlah magnet permanen. Sehingga saat diputar oleh rotating ridged knob mengelilingi inti besi, magnet tidak akan terlepas. Disini magnet sangat berpengaruh untuk besar kecilnya daya listrik yang akan dihasilkan.

Di dalam dinamo terdapat magnet yang dibuat permanen, sumber : idschool.net
2. Iron Core
Dalam sebuah dinamo yang digunakan pada sepeda, adanya iron core atau inti besi sangat dibutuhkan. Karena inti besi ini akan berfungsi untuk memudahkan saat fluksi berjalan. Sehingga arus listrik yang dihasilkan akan teratur dan terkonsentrasi.
3. Rotating Ridged Knob
Bagian ini adalah yang menyentuh langsung pada bagian roda sepeda. Sehingga dengannya antara tenaga yang berputar pada roda akan terhubung dengan magnet. Dengan demikian semakin cepat roda berputar, maka akan mempengaruhi putaran yang terjadi pada magnet.
Komponen yang satu ini berperan penting pengaruhnya pada terang redupnya cahaya lampu. Semakin baik kondisi rotating ridgd knop tentu semakin bagus putaran yang terjadi di dalam dinamo. Karena terkadang kondisinya terlalu halus sehingga tidak dapat berputar secara maksimal.
4. Copper Coil
Komponen yang satu ini berbentuk kawat dimana fungsinya adalah untuk menangkap energy listrik yang dihasilkan oleh dinamo. Selain itu juga untuk mengalirkannya ke lampu. Dengan demikian komponen yang satu ini memiliki fungsi ganda yang keberadaannya begitu penting.
Itulah beberapa komponen yang berada di dalam sebuah dinamo pada sepeda. Masing-masing diantaranya memiliki keterkaitan untuk terciptanya energi listrik. Energi yang tidak begitu besar tersebut telah disesuaikan dengan kepentingannya.
Meskipun saat ini telah banyak sumber energi listrik yang lain, namun keberadaan dinamo masih tetap diakui. Jika anda membutuhkan magnet baik untuk kebutuhan dinamo ataupun yang lain, kami CV. Gauss Magnet Indonesia siap memberikan pelayanan maksimal kepada anda.
Terlebih penggunaan dinamo saat ini semakin meluas. Dari yang sering ditemukan pada sepeda, alat kerja kerajinan dan lain sebagainya. Kami telah memiliki banyak pelanggan. Dengan bantuan tenaga berpengalaman yang kami miliki, apapun kebutuhan magnet anda akan kami usahakan terlayani.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!