Fakta unik dan langka seputar magnet

Magnetic levitation, sumber info4eee.com

Kemajuan teknologi di bidang magnet tentunya sudah mulai dikembangkan sejak zaman dahulu. Pada saat Michael Faraday berhasil menemukan ide-ide yang menjadi dasar teori medan magnet dan kelistrikan. Saat ini teknologi yang dikatakan cukup canggih dan digadang-gadang merupakan teknologi masa depan telah berhasil dibuat dengan menggunakan Levitation Magnet.

Saat ini manfaat magnet bukan hanya sekedar komponen utama pada motor listrik namun, juga telah digunakan untuk berbagai produk teknologi yang canggih salah satunya adalah magnetic trains (Maglev). Kereta yang memiliki kecepatan yang cukup tinggi sekitar 600 km/jam. 

Dengan terus dilakukan pengembangan terhadap Levitation Magnet. Mulai banyak jenis produk teknologi yang mulai memanfaatkan magnet ini. Bukan hanya pada magnetic trains (Maglev) namun, mobil juga telah dikembangkan menggunakan teknologi dari Levitation Magnet.

Mengenal Levitation Magnet

Levitation magnet, sumber pinterest.com

Levitation magnet, sumber: pinterest.com

Levitation Magnet atau magnetic levitation (Maglev)  merupakan teknologi yang memanfaatkan gaya elektromagnetik dari kumparan untuk melakukan proses menarik atau mendorong suatu objek, agar objek tersebut dapat melayang. 

Gaya magnet dipakai untuk melawan efek percepatan gravitasi dan macam percepatan lainnya. Sehingga suatu benda dapat melayang beberapa sentimeter (cm) dari atas permukaan tanah. Inilah manfaat magnet yang digunakan dalam penerapan teknologi magnetic levitation.

Teknologi magnetic levitation telah diterapkan pada beberapa bidang, salah satunya pada transportasi seperti Shinkansen yang merupakan kereta cepat produk asal negara Jepang. Pegembangan teknologi ini bukan baru-baru saja dikembangkan melainkan, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menerapkan teknologi ini.

Sistem teknologi yang utama digunakan adalah membuat suatu benda dapat melayang dengan bantuan gaya dari medan magnet. Keuntungan dari sistem seperti ini adalah mengurangi gesekan antar permukaan benda. Dengan berkurangnya gaya gesekan, maka dapat meningkatkan kecepatan.

Cara Kerja Levitation Magnet

Ilustrasi sederhana cara kerja levitation magnet, sumber hackaday.com

Ilustrasi sederhana cara kerja levitation magnet, sumber hackaday.com

Dalam penerapan Levitation Magnet ada dua cara kerja yang digunakan pada sistem teknologi ini berikut diantaranya:

1. Electromagnetic Suspension (EMS) 

Sistem kerja dari Electromagnetic Suspension (EMS) memanfaatkan gaya tarik magnet. Dimana bagian-bagian tertentu yang digunakan sebagai landasan (jalur) seperti beam (balok) yang terbuat dari bahan magnetik.

Sedangkan pada bagian lain sebagai magnet support untuk membantu terjadinya levitation (mengambang). Sehingga terjadi gerakan mengambang atau melayang dengan terjadinya interaksi menarik antara magnetik pada landasan dan magnet support

Interaksi yang terjadi antara medan magnet pada landasan (guidance magnet) dengan magnet support juga akan menghasilkan dorongan ke depan. Sehingga dapat membuat terjadinya suatu benda dapat bergerak.

2. Electrodynamic Suspension (EDS)

Sistem Electrodynamic Suspension (EDS) memanfaatkan gaya tolak-menolak medan magnet. Jenis magnet yang digunakan pada sistem kerja EDS adalah superkonduktor yang memiliki sifat Efek Meissner, yaitu efek pada bahan superkonduktor yang berada dibawah suhu kritisnya (Tc).

Menggunakan bantuan nitrogen cair yang digunakan untuk mendinginkan bahan superkonduktor untuk dapat mencapai suhu kritisnya. Pada saat superkonduktor mencapai suhu kritisnya, maka akan memiliki resistansi sebesar 0 dan akan menolak medan magnet yang ada di sekitarnya.

Gaya tolak menolak yang ditimbulkan dari interaksi magnet superkonduktor dengan magnet support membuat suatu benda yang memiliki massa dapat  mengambang atau melayang.

Gaya medan magnet yang diperlukan cukuplah besar untuk dapat membuat benda yang memiliki massa dapat melayang atau mengambang. Sehingga dalam penerapan teknologi Levitation Magnet juga dibantu dengan mesin induksi. Dengan menggunakan mesin induksi gaya medan magnet dapat dikontrol sesuai dengan jumlah besaran yang diperlukan.

Arus listrik juga memiliki peran penting dalam pemanfaatan teknologi Levitation Magnet dimana, mesin induksi dan propulsion coil (kumparan penggerak) yang digunakan untuk membantu menghasilkan gaya medan magnet. Membutuhkan sumber arus listrik dalam pengoperasiannya.

Pemanfaatan Levitation Magnet Pada Teknologi

Magnetic Train, sumber japan-guide.com

Magnetic Train, sumber: japan-guide.com

Teknologi Levitation Magnet mulai terkenal saat digunakan pada kereta cepat. Kelebihan dari kereta cepat yang menggunakan teknologi ini terlihat terjadinya perubahan yang sangat signifikan bila dibandingkan dengan kereta pada umumnya.

Perubahan yang membuat Levitation Magnet mulai dilirik untuk dikembangkan pada jenis produk teknologi transportasi lainnya adalah kecepatannya. Dimana kecepatan yang dapat dihasilkan bila menggunakan teknologi ini bisa 2-3 kali lipat dari kecepatan biasanya.

Tentunya dengan kecepatan yang sangat tinggi banyak manfaat yang didapatkan bila diterapkan dalam moda transportasi. Salah satu manfaatnya adalah waktu tempuh sebuah perjalanan dengan jarak yang cukup jauh dapat lebih singkat.

Kelebihannya sudah terbukti dengan hadirnya kereta Maglev Jepang dengan jalur yang menghubungkan rute Tokyo dan Nagoya. Dimana, perjalanan yang biasanya memakan waktu sampai 5 jam lamanya menggunakan mobil. Akan menjadi 40 menit saja untuk menyelesaikan perjalanan dengan menggunakan kereta ini. 

Melihat kelebihannya yang cukup efisien dalam pemanfaatannya membuat negara China juga tidak ketinggalan mengembangkan teknologi ini dan menerapkannya pada jenis moda transportasi lainnya. Pegembangan dilakukan pada jenis transportasi mobil yang menggunakan sistem Maglev.

Dari hasil uji coba yang dilakukan mobil Maglev mampu bergerak dengan kecepatan mencapai 230 kilometer/jam dan ketinggian melayang kurang lebih 33 milimeter dari atas permukaan tanah. Kecepatan yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan tipe mobil standar yang hanya memiliki kecepatan rata-rata 180 km/jam.

Namun, mobil Maglev yang dikembangkan oleh China masih dalam tahap penelitian lebih lanjut. Mengingat jenis lintasan atau jalur berbeda dengan mobil pada umumnya karena harus menggunakan tambahan susunan magnet permanen dan rel konduktor agar tetap dapat megambang atau melayang.

Itulah penjelasan mengenai Levitation Magnet yang tentunya akan terus dikembangkan menjadi teknologi masa depan yang cukup canggih. Dengan berbagai kelebihan dari teknologi ini tentunya dapat merubah moda transportasi lebih efisien pada berbagai aspek dalam penggunaannya.

Ternyata belajar tentang sains dan teknologi merupakan hal yang sangat seru bukan? Tentunya Anda sebagai seorang pelajar pastinya akan merasakan hal yang demikian. Masih banyak informasi sains dan teknologi menarik lainnya yang bisa Anda baca hanya di laman Magnet Trap-Pusatnya produsen magnet Indonesia.

Medan magnet, sumber kompas.com

Jika belajar tentang fisika yang berhubungan dengan elektrik dan magnetik pasti akan berhubungan dengan gaya lorentz. Gaya yang timbul karena adanya muatan listrik dari suatu medan magnet. Dalam pengaplikasiannya gaya ini sudah banyak digunakan pada setiap pembuatan teknologi terutama yang membutuhkan gaya elektrik dan magnetik.

Gaya lorentz sudah menjadi salah satu disiplin ilmu yang dipelajari untuk dapat memahami gaya elektrik dan magnet. Sehingga bagi Anda terutama seorang pelajar pastinya akan mempelajari gaya ini untuk dapat diterapkan pada banyak hal.

Tetapi, sejauh mana Anda memahami tentang gaya lorentz? berikut ini beberapa informasi yang bisa disimak untuk menambah atau mengingatkan kembali pengetahuan tentang gaya ini.

Mengenal Gaya Lorentz

Ilustrasi gaya lorentz, sumber kompas.com

Ilustrasi gaya lorentz, sumber: kompas.com

Gaya lorentz adalah gaya yang berasal dari gabungan dua gaya yaitu, gaya magnetik dan gaya elektrik. Kedua gaya ini terdapat di sebuah medan elektromagnetik dan berasal dari suatu muatan listrik yang bisa bergerak jika terdapat aliran arus listrik di dalam medan magnet.

Gaya ini ditemukan oleh seorang fisikawan yang bernama Hendrik Antoon Lorentz (1853-1928) dan memenangkan penghargaan Nobel Fisika bersama dengan Pieter Zeeman pada tahun 1902. Penghargaan ini didapatkan dari penelitian yang dilakukan hingga menemukan mendapatkan seperangkat persamaan yang mentransformasikan kuantitas elektromagnetik dari suatu kerangka acuan ke kerangka acuan lain.

Untuk dapat memahami cara kerja dari gaya ini, bila Anda memiliki suatu benda konduktor yang berada di dalam medan magnet. Kemudian dialiri dengan arus listrik, maka akan timbul suatu gaya yang dapat menggerakkan benda tersebut. Inilah yang disebut dengan Gaya Lorentz.

Manfaat Gaya Lorentz

Setelah ditemukan teori dari gaya lorentz banyak manfaat yang diberikan dalam kemajuan penggunaan teknologi. Sehingga Anda saat ini akan mudah menemukan produk teknologi yang menggunakan gaya elektrik dan gaya magnet untuk dapat menjalankan fungsi dari kegunaannya.

Produk teknologi yang paling terkenal sehingga dapat menghasilkan banyak produk bermanfaat lainnya adalah penemuan motor listrik. Fungsi dari motor listrik adalah mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. 

Dari penemuan motor listrik dari adanya teori gaya ini membuat lahirlah berbagai jenis produk elektronik yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Produk elektronik tersebut diantaranya seperti blender, kipas angin, mesin, cuci, dan lain sebagainya.

Arah Gaya Lorentz Pada Kawat Berarus Listrik

Gaya lorentz ditimbulkan karena adanya muatan listrik yang bergerak atau adanya arus listrik di dalam medan magnet. Sedangkan untuk arahnya akan selalu tegak lurus dengan arah kuat dari arus listrik yang disimbolkan huruf (I) dan induksi magnet (B).

Sehingga bila sebuah kawat dengan panjang yang dialiri listrik sebesar I, maka akan timbul sebuah gaya. Dengan mengkombinasikannya dengan definisi dari arus listrik, maka dapat dihitung besar dari gaya ini menggunakan persamaan berikut ini.

F lorentz = B I l sin α

Keterangan:

F lorentz = Gaya Lorenz

B = kuat arus medan magnet (Tesla)

I = kuat arus yang mengalir pada kawat (ampere)

l = panjang kawat (m)

α = sudut yang dibentuk dari B dan l

Sedangkan untuk menentukan arah dari gaya lorentz Anda dapat menggunakan kaidah tangan yang dapat dilihat dan diikuti pada gambar berikut ini.

Kaidah tangan kanan, sumber gramedia.com

Kaidah tangan kanan, sumber: gramedia.com

Kaidah dari tangan kanan dalam menentukan arah gaya ini adalah menggunakan tiga jari dimana:

Ibu jari = arah arus listrik (I)

Jari telunjuk = arah medan magnet (B)

Jari tengah = arah gaya Lorentz (F)

Untuk tangan kanan kedua menggunakan telapak tangan dan lebih mudah untuk dilakukan karena terbuka dan α90⁰  dimana, besar dari sudut α tidak mempengaruhi dari arah gayanya. Karena arah gaya selalu tegak lurus dengan arah dari arus listrik dan medan magnetik.

Contoh Penerapan Gaya Lorentz Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Motor listrik, sumber binaindojaya.com

Motor listrik, sumber: binaindojaya.com

Ada beberapa contoh dari penerapan gaya lorentz dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ada yang lebih sering digunakan pada setiap produk elektronik yang membutuhkan momen gaya (torsi) agar dapat menjalankan fungsinya.

Contohnya adalah motor listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (gerak). Banyak digunakan pada produk elektronik rumah tangga seperti seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air, penyedot debu, dan masih banyak lagi. 

Cara kerja dari motor listrik pada saat dihubungkan dengan sumber arus listrik. Aliran listrik yang mengalir dari sikat karbon menuju komutator. Selanjutnya akan mengalir menuju kumparan dan akan timbul sebuah gaya. Dimana, semakin besar arus listrik yang mengalir, maka makin cepat putaran dari kumparan.

Gerakan putaran (energi mekanik) yang dihasilkan disebabkan dari adanya gaya tolak-menolak dari medan magnet. Hal ini dikarenakan kutub medan magnet yang senama akan saling tolak-menolak dan yang tidak senama akan menimbulkan gaya tarik-menarik. Sehingga membuat kumparan dapat berputar pada porosnya.

Umumnya jenis magnet yang digunakan adalah magnet permanen yang memiliki medan magnet yang bersifat tetap. Bahan yang digunakan dalam pembuatan jenis magnet ini terbuat dari bahan feromagnetik. Sehingga ketika motor listrik diberikan aliran listrik, maka magnet akan mengeluarkan gaya medan magnetik untuk menggerakkan kumparan motor.

Itulah penjelasan mengenai gaya lorentz pada magnet yang ternyata disebabkan oleh dua gaya yaitu, gaya elektrik dan gaya magenetik. Penerapan dari gaya ini umumnya dan yang paling dikenal adalah pada motor listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (gerak).

Ternyata belajar tentang sains dan teknologi merupakan hal yang sangat seru. Tentunya Anda sebagai seorang pelajar pastinya akan merasakan hal yang demikian. Masih banyak informasi sains menarik lainnya yang bisa Anda baca hanya di laman Magnet Trap-Pusatnya produsen magnet Indonesia.

Magnet dan asal usulnya. Sumber: unsplash.com @danloran

Magnet adalah salah satu benda yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya magnet, sebuah motor dapat berjalan dengan baik, sebuah kulkas dapat tertutup dengan rapat, sebuah bel dapat berdentang dengan kencang. Magnet yang kuat tentunya akan semakin memudahkan pekerjaan seseorang. Lantas bagaimana cara memperkuat daya tarik magnet? Simak selengkapnya hanya di artikel ini.

Mengenal Magnet

Apa itu magnet? Barangkali belum banyak yang mengetahui sebenarnya apa itu magnet. Apabila Anda sedang mencari sebuah jarum jahit yang jatuh di atas karpet, maka Anda tentu akan kesulitan. Dengan bantuan magnet, Anda bisa menemukan jarum jahit dengan mudah. Disisi lain magnet akan menarik benda apapun yang terbuat dari bahan baku besi, alumunium, baja dsb.

Sehingga magnet adalah sebuah benda dengan kemampuan dapat menarik berbagai benda yang berbahan baku besi. Mengapa magnet bisa menarik benda-benda tersebut? Hal ini disebabkan medan magnet yang ada dalam sebuah magnet. Semakin besar medan magnet yang dihasilkan, maka semakin kuat sebuah magnet menarik benda-benda. Namun ada pula magnet yang tidak memiliki medan magnet, yang menyebabkan ketidakmampuan magnet tersebut dalam menarik benda-benda. 

Magnet, sangat membantu aktivitas sehari-hari. Sumber: unsplash.com @dancristianpadure

Magnet, sangat membantu aktivitas sehari-hari. Sumber: unsplash.com @dancristianpadure

Secara bahasa magnet berasal dari bahasa Yunani “magnithis lithos” yang bermakna batu magnesian. Magnesia sendiri adalah sebuah daerah yang berada di Yunani. Daerah ini terkenal mempunyai kekayaan alam berupa batu-batuan dengan kandungan medan magnet di dalamnya. Karena itulah batu ini dinamakan dengan batu magnet.

Asal-Usul Magnet

Berdasarkan asal-usulnya, magnet sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu magnet buatan dan magnet alam. Adapun magnet alam adalah sebuah magnet yang terbentuk dengan sendirinya tanpa ada bantuan manusia. Magnet ini cukup jarang dan sulit ditemukan di alam. Memiliki bentuk yang unik dan khas adalah salah satu ciri yang melekat pada magnet alam.

Adapun contoh dari magnet alam ini adalah gunung Ida yang ada di Manisa, yang merupakan nama wilayah di Yunani yang dulunya disebut sebagai Magnesia. selain itu Jabal Magnet yang berada di Madinah Saudi Arabia  juga merupakan wilayah yang memiliki medan magnet alami yang sangat unik dan ajaib.

Magnet dan asal usulnya. Sumber:  unsplash.com @danloran

Magnet dan asal usulnya. Sumber: unsplash.com @danloran

Sedang magnet buatan ialah sebuah magnet yang muncul akibat dari campur tangan manusia, yang dibentuk melalui benda-benda yang mempunyai unsur-unsur magnetik. Adapun benda-benda yang mempunyai unsur magnetik kuat diantaranya besi dan baja. Magnet buatan inilah yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari seperti pada kompas, bel listrik, dinamo, ujung gunting dan sebagainya.

Cara Ciptakan Sifat-sifat Magnet

Setidaknya ada dua cara menciptakan sifat magnet secara sementara, yaitu dengan cara induksi dan menggosok.

1. Proses Induksi 

Induksi disini maksudnya yaitu mendekatkan benda yang ingin dijadikan magnet (bisa baja ataupun besi) pada magnet permanen. Gejala perubahan arus listrik terjadi disebabkan medan magnet di sekeliling penghantar yang berubah. Ini adalah salah satu cara untuk menciptakan medan magnet sementara yang cukup banyak dilakukan orang-orang.

Adapun kutub magnet yang dihasilkan dari sebuah proses mendekatkan ini adalah lawan kata dari kutub magnet permanen yang ada. Untuk mengetahui tingkat medan magnet yang ada pada magnet hasil induksi ini, Anda bisa mengukurnya menggunakan gauss magnet.

2. Proses Menggosok

Selain induksi, medan magnet sementara dapat terbentuk dengan cara menggosok-gosok besi kepada magnet permanen secara berulang. Caranya cukup sederhana, Anda tinggal menggosokkan secara satu arah besi atau baja yang hendak dibuat magnet dengan magnet permanen. Perlu diperhatikan, menggosok ini dilakukan secara satu arah dan berulang-ulang.

Cara Memperkuat Daya Tarik Magnet

Seiring berjalannya waktu, magnet bisa kehilangan kekuatan menarik benda-benda. Hal tersebut terjadi dikarenakan banyak faktor, seperti umur magnet yang sudah tidak muda lagi, magnet sering jatuh berkali-kali dan penggunaan-penggunaan yang tidak sesuai prosedur. Namun jangan khawatir, magnet yang sudah melemah masih dapat dibuat kembali agar bisa kuat menempel kembali. 

Simak beberapa cara memperkuat medan magnet agar magnet mampu menempel di benda berbahan besi dengan kuat kembali.

1.Gosokkan ke Sesama Magnet

Cara yang paling mudah dan efektif agar menjadikan magnet semakin kuat yakni dengan menggosokkan magnet pada magnet lainnya yang lebih kuat. Yang perlu Anda gosokkan adalah ujung magnet lemah pada ujung magnet lain yang kuat. Namun pastikan bahwa yang Anda gosokkan adalah kedua ujung yang berlawanan.

Gosokkan ke sesama magnet kuat. Sumber: wikipedia.org. cara memperkuat daya tarik magnet

Gosokkan ke sesama magnet kuat. Sumber: wikipedia.org

Dengan adanya gesekan tersebut maka magnet yang kuat akan menstimulasi magnet yang lemah sehingga gaya tarik menarik magnet akan timbul kembali. Magnet dengan daya tarik yang kuat dapat membahayakan orang-orang disekitarnya, maka dari itu Anda bisa meminta bantuan dari orangtua atau kerabat sekitar

2. Magnet Direndam di Air

Cara berikutnya agar memperkuat daya tarik magnet yakni dengan merendamkan magnet ke dalam air. Bagaimana teknisnya? Pertama siapkan dulu sebuah wadah semisal baskom dan isilah dengan air secukupnya. Langkah kedua, masukkan magnet yang telah melemah ke dalam baskom berisi air. Buat magnet di dalam baskom bisa mengalir dengan sendirinya.

Magnet dengan berbagai kegunaannya. Sumber: orami.co.id. cara memperkuat daya tarik magnet

Magnet dengan berbagai kegunaannya. Sumber: orami.co.id

Maka Anda akan melihat bahwa magnet akan mengapung di dalam air dan berputar-putar. Magnet yang masih baik dan memiliki tingkat daya tarik tinggi adalah magnet yang segera berhenti dan ujungnya menunjuk ke arah selatan dan utara. Setelah itu, coba keluarkan magnet dari wadah berisi air dan coba letakkan magnet di atas permukaan keras.

3. Magnet Ditumpuk

Ada pula cara yang cukup mudah untuk mengembalikan keterikatan sifat magnet. Cara ini bisa dibilang cara yang seringkali digunakan karena simpel namun tetap efektif. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menumpuk magnet-magnet yang dirasa sudah tidak kuat alias melemah dengan magnet-magnet lain yang lebih kuat. 

Tumpukan magnet dengan medan magnet di dalamnya. Sumber: sikroadbriefing.com. cara memperkuat daya tarik magnet

Tumpukan magnet dengan medan magnet di dalamnya. Sumber: sikroadbriefing.com

Hanya saja, magnet-magnet yang menumpuk nanti disinyalir akan menarik magnet lainnya dengan arah berlawanan. Hal ini bisa menyebabkan magnet melemah secara umum. Karena itulah magnet-magnet yang ditumpuk perlu diberikan penahan atau penjepit, supaya nantinya magnet bisa sejajar dan punya arah sama.

Ada banyak cara memperkuat medan magnet dan cara membuat magnet super kuat, tinggal bagaimana Anda memilih cara-cara yang tepat sesuai magnet yang ada. Untuk mengetahui arah magnet dan juga kekuatan medan magnet pada suatu material atau benda, Anda bisa menggunakan layanan jasa pengukuran magnet trap milik kami. Semoga bermanfaat, sampai jumpa.

Perubahan energi pada dinamo sepeda dapat menyalakan lampu, sumber : pixabay.com

Apakah anda pernah memiliki sepeda yang ada lampunya? Biasanya lampu berada pada bagian depan dan belakang. Namun uniknya untuk menyalakan lampu tersebut, energi listrik yang muncul bukanlah dari aki atau sumber lain. Tetapi perubahan energi pada dinamo sepeda dipengaruhi oleh kekuatan manusia saat mengayuh pedal.

Sepeda Ontel adalah yang paling banyak menggunakan alat ini. Sebagai barang klasik hal tersebut tidaklah mengherankan. Karena pada masanya memang belum banyak ditemukan berbagai sumber energi. Dan pada masanya pula jenis sepeda ini sudah masuk dalam barang mewah.

Dalam prakteknya, nyala lampu pada sebuah sepeda sangat terpengaruh oleh tenaga manusia. Karena semakin kuat manusia dan bisa mengayuh lebih cepat, cahaya yang dihasilkan akan lebih terang. Dan begitu juga sebaliknya.

Jika dilihat dari segi sains, adanya cahaya yang muncul merupakan hasil dari kerja induksi elektromagnetik. Karena untuk membangkitkan sebuah cahaya, dinamo menggunakan magnet. Karena bentuk dinamo silinder, maka magnet pun bentuknya disesuaikan dan tidak seperti magnet bar. Hal tersebut telah diadaptasi sedemikian rupa oleh penemunya.

Perubahan energi pada dinamo sepeda dapat menyalakan lampu, sumber : pixabay.com

Dinamo menghasilkan cahaya pada lampu sepeda, sumber : pixabay.com

Perubahan Energi Pada Dinamo Sepeda

Secara sederhana energi yang berada pada dinamo sepeda merupakan perubahan dari energi gerak menjadi energi listrik. Semakin cepat gerakan dalam dinamo semakin besar pula energi listrik yang dihasilkan. Maka dinamo bisa juga disebut sebagai generator kecil.

Dalam dunia kelistrikan, ada dua jenis generator yang dikenal dunia. Generator yang menghasilkan arus bolak-balik (AC) dan yang menghasilkan arus searah (DC). Namun untuk dinamo sepeda, arus yang dihasilkan adalah bolak-balik.

Cara kerja pada dinamo adalah adanya sebuah magnet permanen yang dapat terus berputar dan kumparan yang tetap pada tempatnya ketika roda sepeda berputar. Semakin kuat roda berputar maka semakin cepat pula magnet berputar. Namun untuk daya listrik yang bisa dihasilkan dari prinsip kerja ini biasanya antara 6-12 volt.

Dengan energi yang hanya sebatas itu, maka tidak heran jika hanya mampu menyalakan lampu pada sepeda. Namun saat digunakan pada malam hari, seberapa pun terang nyala lampu akan tetap membantu.

Dinamo Lampu Sepeda Kapan Muncul?

Dunia harus berterima kasih kepada seorang ilmuwan asal Negara Inggris. Pasalnya ilmuwan yang bernama Michael Faraday itu telah melakukan banyak hipotesis hingga menghasilkan dinamo pada sepeda yang dikenal hingga masa kini.

Perubahan energi pada dinamo sepeda memberi manfaat pada manusia, sumber : idntimes.com

Energi listrik dari dinamo cukup untuk menerangi saat malam hari, sumber : idntimes.com

Dalam hipotesisnya dirinya meyakini bahwa medan magnet seharusnya mampu menghasilkan arus listrik. Apalagi pada setiap kali percobaannya, dirinya menemukan adanya galvanometer yang menyimpang setiap magnet di dalam kumparan bergerak.

Dari pengamatan yang dilakukannya, penyimpangan galvanometer menunjukkan bahwa pada setiap ujung kumparan memiliki arus listrik. Peristiwa inilah yang pada masa modern saat ini disebut sebagai induksi elektromagnetik. Dan prinsip inilah yang kemudian diadaptasi untuk dinamo pada sepeda.

Dengan demikian walaupun tidak menggunakan aki dan yang lainnya, lampu pada sepeda bisa menyala. Selain digunakan untuk hal tersebut, saat ini induksi elektromagnetik telah banyak dikembangkan yang salah satu produknya adalah kompor induksi.

Bagian-Bagian Pada Dinamo Sepeda

Untuk menghasilkan energi listrik tentu ada beragam komponen yang tersusun di dalam sebuah dinamo. Dan berikut adalah beberapa komponen yang berada di dalamnya :

1. Magnet

Sebagaimana keyakinan penemunya, tentu komponen utama yang berada dalam sebuah dinamo adalah magnet. Sebagaimana magnet pada umumnya, disini kutub utara dan kutub selatan magnet tetap dibutuhkan. Dan bentuknya pun disesuaikan dengan tempat dan prinsip kerja.

Agar tetap menempel kuat saat terjadi putaran, maka disini dibuatlah magnet permanen. Sehingga saat diputar oleh rotating ridged knob mengelilingi inti besi, magnet tidak akan terlepas. Disini magnet sangat berpengaruh untuk besar kecilnya daya listrik yang akan dihasilkan.

Perubahan energi pada dinamo sepeda karena bantuan magnet, sumber : idschool.net

Di dalam dinamo terdapat magnet yang dibuat permanen, sumber : idschool.net

2. Iron Core

Dalam sebuah dinamo yang digunakan pada sepeda, adanya iron core atau inti besi sangat dibutuhkan. Karena inti besi ini akan berfungsi untuk memudahkan saat fluksi berjalan. Sehingga arus listrik yang dihasilkan akan teratur dan terkonsentrasi.

3. Rotating Ridged Knob

Bagian ini adalah yang menyentuh langsung pada bagian roda sepeda. Sehingga dengannya antara tenaga yang berputar pada roda akan terhubung dengan magnet. Dengan demikian semakin cepat roda berputar, maka akan mempengaruhi putaran yang terjadi pada magnet.

Komponen yang satu ini berperan penting pengaruhnya pada terang redupnya cahaya lampu. Semakin baik kondisi rotating ridgd knop tentu semakin bagus putaran yang terjadi di dalam dinamo. Karena terkadang kondisinya terlalu halus sehingga tidak dapat berputar secara maksimal.

4. Copper Coil

Komponen yang satu ini berbentuk kawat dimana fungsinya adalah untuk menangkap energy listrik yang dihasilkan oleh dinamo. Selain itu juga untuk mengalirkannya ke lampu. Dengan demikian komponen yang satu ini memiliki fungsi ganda yang keberadaannya begitu penting.

Itulah beberapa komponen yang berada di dalam sebuah dinamo pada sepeda. Masing-masing diantaranya memiliki keterkaitan untuk terciptanya energi listrik. Energi yang tidak begitu besar tersebut telah disesuaikan dengan kepentingannya.

Meskipun saat ini telah banyak sumber energi listrik yang lain, namun keberadaan dinamo masih tetap diakui. Jika anda membutuhkan magnet baik untuk kebutuhan dinamo ataupun yang lain, kami CV. Gauss Magnet Indonesia siap memberikan pelayanan maksimal kepada anda.

Terlebih penggunaan dinamo saat ini semakin meluas. Dari yang sering ditemukan pada sepeda, alat kerja kerajinan dan lain sebagainya. Kami telah memiliki banyak pelanggan. Dengan bantuan tenaga berpengalaman yang kami miliki, apapun kebutuhan magnet anda akan kami usahakan terlayani.

Magnetic train asal Jepang, sumber hipwee.com

Setiap dari Anda pasti pernah berpikir tentang hal yang mustahil dilakukan. Dengan kemajuan pada bidang sains dan teknologi (saintek) hal yang mustahil dilakukan dapat diwujudkan dan bisa dilakukan. Salah satunya adalah Magnetic Train yang berjalan di atas rel tanpa menggunakan roda.

Belum banyak yang mengetahui bahwa teknologi kereta melayang sudah berhasil dibuat. Dari proses penelitian dan pengembangan dengan waktu yang cukup panjang. Akhirnya produk teknologi canggih dan sekaligus efisien dalam penggunaannya telah dioperasikan.

Inilah Magnetic Train yang memanfaatkan medan magnet sebagai salah satu teknologi yang digunakan. Sehingga tidak memerlukan roda dan dapat bergerak dengan sangat cepat tanpa hambatan yang besar.

Untuk penjelasan lebih lanjutnya bisa Anda simak berbagai informasi dan ulasannya berikut ini.

Mengenal Magnetic Train

Magnetic Train, sumber japan-guide.com

Magnetic Train, sumber: japan-guide.com

Magnetic Train adalah kereta yang memanfaatkan medan magnet untuk dapat melayang atau mengambang di udara. Posisi seperti ini dihasilkan dari gaya elektromagnetik sehingga kereta dapat melintas di atas rel tanpa menggunakan roda.

Berbeda dengan kereta pada umumnya yang masih menggunakan roda. Magnetic Train juga masih menggunakan konsep kereta pada umumnya. Hanya saja ada penerapan kecanggihan teknologi untuk menambah tingkat efisiensi dalam penggunaannya. Salah satunya adalah meningkatkan kecepatan kereta.

Dengan kecepatan yang semakin meningkat tentunya, jarak perjalanan dari satu kota ke kota lainnya dengan jarak tempuh yang panjang. Dapat diringkas waktu perjalanannya menjadi lebih cepat. Bila dibandingkan dengan kereta konvensional yang telah ada.

Kecepatan Magnetic Train dapat mencapai 500 km/jam yang sangat cepat dari kereta pada umumnya. Ditambah dengan adanya pengembangan terbaru memungkinkan kecepatan kereta melayang ini ditingkatkan hingga sama dengan kecepatan pesawat Jet sekitar 900 km/jam.

Penemuan kereta melayang ini diawali oleh empat penemuan awal  yaitu kereta motor linear (Alfred Zehden, 1907), sistem transportasi elektromagnetik (F.S. Smith), kereta pengangkatan magnet dengan motor linear (Hermann Kemper, 1937), dan sistem magnetik transportasi (G.R. Polgreen, 1959). 

Dari penemuan awal inilah yang membuat pegembangan Magnetic Train terus dilakukan pengemabangannya. Sehingga dapat dirasakan pada saat ini dengan kehadirannya dan sekaligus dapat dirasakan juga manfaat terbesarnya yang diberikan dari kecanggihan teknologi kereta melayang ini.

Kecanggihan Teknologi Magnetic Train

Futuristic Magnetic Train, sumber scitechdaily.com

Futuristic Maglev Train, sumber: scitechdaily.com

Dibalik kecepatan Magnetic Train yang kecepatannya bisa menyamai pesawat Jet Tempur. Penerapan teknologi yang canggih tentunya menjadi peranan utama dari keberhasilan kereta melayang ini.

Kecepatan yang sangat tinggi diperoleh dari gaya gesek yang berkurang akibat tidak bersentuhan dengan rel. Hal ini bisa dilakukan karena memanfaatkan gaya magnet untuk mengangkat kereta sehingga dapat melayang atau mengambang tanpa menggunakan roda. Seperti halnya pemanfaat magnet trap pada industri makanan.

Penggunaan teknologi pada kereta ini lebih banyak memanfaatkan gaya medan magnet. Karena dengan medan magnet juga kereta ini dapat menolak atau meniadakan gaya tarik gravitasi bumi. Pergerakkan dan mengontrol saat melaju dengan cara melayang di atas rel diperoleh juga dengan memanfaatkan gaya medan magnet.

Berikut ini 4 jenis teknologi yang digunakan oleh Magnetic Train:

  • Magnet Superkonduktivitas (suspensi elektrodinamik)
  • Elektromagnetik terkontrol (suspensi elektromagnetik) atau yang
  • Terbaru dan mungkin lebih ekonomis adalah menggunakan magnet permanen (Inductrack).
  • tergantung pada arah magnet (courasnet)

Cara Kerja Magnetic Train

Ada dua cara kerja Magnetic Train yaitu, memanfaatkan gaya tarik magnet dan gaya tolak magnet. Cara kereta ini dapat melayang di atas rel adalah dengan menggunakan sistem Electromagnetic Suspension (EMS) yang dikembangkan oleh negara Jerman. Serta menggunakan satu sistem lagi yaitu, Electrodynamic Suspension (EDS) yang dikembangkan oleh negara Jepang.

Electromagnetic Suspension (EMS) adalah sistem Magnetic Train yang memanfaatkan gaya tarik-menarik dari medan magnet. Sedangkan untuk sistem Electrodynamic Suspension (EDS) adalah sistem yang memanfaatkan gaya tolak-menolak dari medan magnet.

Tingginya kereta dapat melayang di atas rel kurang lebih sekitar 10 mm – 15 mm. Cara kerja dari Electromagnetic Suspension (EMS) dan Electrodynamic Suspension (EDS) adalah memanfaatkan gaya tarik-menarik dan tolak-menolak dari medan magnet. Untuk menjaga kekuatan medan magnet agar tetap membuat kereta melayang di atas rel dan dapat melaju dengan cepat menggunakan mesin Induksi Magnetik.

Jadi, cara kerja Magnetic Train secara garis besar adalah memanfaatkan dari gaya dan kekuatan medan magnet. Selebihnya dibantu dengan beberapa komponen lainnya untuk dapat membantu kerata tetap melayang dan dapat melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Fakta Menarik Train Magnetic Maglev Jepang

Magnetic train asal Jepang, sumber hipwee.com

Magnetic train asal Jepang, sumber: hipwee.com

Perlu untuk diketahui bahwa teknologi Magnetic Levitation (Maglev) merupakan teknologi yang sudah dipatenkan dalam U.S. Patent 3,158,765 “Magnetic system of Transportation” yang ditulis oleh G. R. Polgreen pada 25 Agustus 1959. 

Dari penemuan teknologi tersebut ada beberapa negara yang tertarik untuk mengembangkan Magnetic Train salah satunya adalah Jepang. Negara yang sangat terkenal akan transportasi keretanya. Shinkansen menjadi rekor kereta tercepat di dunia dari negara ini yang bisa melaju dengan kecepatan maksimal 350 km/jam.

Tidak berhenti sampai disitu Jepang saat ini sedang mengembang kereta Maglev. Pengembangan sudah dilakukan sejak tahun 1972 hingga sampai sekarang. Dari pengembangan kereta Maglev yang dilakukan sudah ada beberapa Magnetic Train yang sudah dioperasikan.

Hasil dari pengembangan kereta Maglev yang dilakukan oleh Jepang. Tercatat Maglev seri MLX01 mencapai rekor dunia dengan kecepatan tertinggi 581 km/jam pada tahun 2003. Tidak berhenti sampai disitu Jepang saat ini masih melanjutkan pengembangan kereta Magnetic Train.  

Prototype kereta Maglev pengembangan terbaru dan telah dilakukan uji coba pada tahun 2021. Kembali berhasil mencatatkan rekor dunia baru dengan catatan kecepatan maksimal yang dapat dicapai 603 km/jam atau 347 mil/jam. Percobaan ini dilakukan pada trek rel kereta eksperimental di Yamanashi.

Untuk dapat menikmati kereta tercepat di dunia ini masih harus menunggu hingga tahun 2027. Pasalnya kereta ini masih terus dilakukan uji coba untuk dapat memaksimalkan berbagai aspek terutama dalam pembuatan rel. Karena rel yang digunakan khusus dan berbeda dengan rel yang digunakan oleh kereta pada umumnya.

Kereta Maglev Jepang ini direncanakan akan melayani rute Tokyo dan Nagoya. Dimana, perjalanan yang biasanya memakan waktu sampai 5 jam lamanya menggunakan mobil. Akan menjadi 40 menit saja untuk menyelesaikan perjalanan dengan menggunakan kereta ini.

Itulah penjelasan mengenai Magnetic Train yang merupakan kereta melayang dan tanpa menggunakan roda. Dengan tidak adanya gaya gesek dan hambatan tanpa menggunakan roda. Membuat kereta melayang ini dapat melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Jika Anda saat ini sedang membutuhkan berbagai alat atau produk magnet dalam menunjang pekerjaan atau penelitian. Langsung saja hubungi kami Gauss Meter Indonesia pabrik magnet  yang siap melayani berbagai jenis kebutuhan Anda.